TEMPO.CO, Jambi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi telah menggelontorkan anggaran untuk kegiatan operasional pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) senilai Rp 1,3 miliar ke delapan kabupaten.
Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni di Jambi, Selasa, 24 September 2019, mengatakan dana sebesar Rp 1,3 miliar tersebut digunakan untuk operasional personil TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan yang lainnya dan dibagikan ke delapan kabupaten dengan kisaran Rp 100-200 juta, sesuai dengan kondisi daerah.
Dia menegaskan dana tersebut diberikan ke daerah untuk biaya makan, konsumsi kesehatan dan yang lainnya serta kebutuhan lapangan. Terkait dana sebesar Rp 13 miliar yang diajukan ke pusat masih dalam tahap revisi.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo memimpin langsung rapat koordinasi penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi.
Doni Monardo didampingi Gubernur Jambi Fachrori Umar, Pangdam II/ Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, serta Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis menggelar rapat di aula rumah dinas Gubernur Jambi, Senin malam, 23 September 2019.
Doni usai memimpin rapat mengatakan untuk karhutla di Provinsi Jambi tahun ini adalah yang terparah dengan indeks pencemaran udara lebih tinggi dibandingkan dengan 2015 lalu.
Tingkat indeks pencemaran udara yang lebih tinggi dikarenakan lahan gambut yang terbakar lebih luas tahun ini. Doni juga menegaskan bahwa semua lahan yang terbakar di Provinsi Jambi 99 persen adalah ulah manusia.
Diharapkan besok masih bisa dilakukan upaya hujan buatan terutama di wilayah dengan titik hotspot masih banyak. Tetapi hal itu tidak akan mudah. Ketika garam ditabur di atas lahan yang terbakar, belum tentu hujan turun di wilayah yang harapkan karena adanya faktor cuaca, yaitu angin.
Doni juga berpesan kepada kepala daerah agar dapat mengajak seluruh komponen yang ada untuk dapat mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sejak dini.
ANTARA